REFORMASI KEPOLISIAN ,wujud penguatan lnstitusi Polri tak terlepas dari Fungsi peran Kompolnas, Ombusman demi wujud Penguatan Ruang Sipil serta de Re-Militerisasi kearah Sukseskan ASTA CITA,menuju lndonesia Emas 2045,Macan Asia

Jakarta, Senin 13 Oktober 2025 | 12:22 Pm.

Kondusif Forum Dialog Kebangsaan ,Bela Negara,Pancasila ,UUD.45 Bhineka Tunggal lka NKRI harga mati di Pelataran. Parkir Gedung Joang 45 Cikini Jakarta Pusat tentang tajuk topik Bedah Kasus.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu lndonesia Raya , di kumandangkan pembacaan Pancasila ,UUD.45 oleh penggagas gebyar acara terkait rangkaian memperingati dirgahayu HUT-TNI ke 80 tanggal,5 Oktober 2025. bentuk motivasi Sinergitas TNI-POLRI .Dibuka gebyar acara dihadiri oleh 500 peserta terdiri insan wartawan, Jurnalis,DPN.BAKRI,LSM.GAKORPAN ,SARJANA PANCASILA ,RATU PRABU
08,GWI, LBH.PERS PRIMA PRESISI POLRI,dan para aktivis tokoh reformasi.

Tokoh tokoh nasional,penggiat lintas organisasi, Sambutan acara oleh Bapak “Dr Bernard BBBBI Siagian SH.MAkp.Ketua DPP.GAKORPAN ,Dr Agip Supendi SH.MH wakil Ketua DPP.LBH PERS Presisi Polri,Dr Kristianto Manullang SH.MH Praktisi Hukum ,Dr Moses Waimuri SH.Mth Ketua Aliansi Papua Bersatu NKRI,Rusman Pinem.SSos Ketua Gerakan Solidaritas Nasional Rumah Besar Relawan Prabowo Gibran 08,Bunda Tiur Simamora Sipending Emas 45 PPWI.LMNRRI,KPPRI ,Sinar Pos ,Bunda Farida ,Bunda Nelly ,Bunda Cici , Elizabeth Ekklesia ,BundaTri Haryati Klinik BEKAM DPP.GAKORPAN , Srikandi Tokoh Perempuan Jurnalis & wartawan Senior, Dikatakan issue tajuk opini bahwa “^Sebuah Negara yang mempedulikan lnstitusi Kepolisian dibawah satu kekuatan pressure senjata , maka pada akhirnya akan mempedulikan rakyatnya dibawah penuh rasa ketakutan tirani kekuasaan yg massive.lni paradigma suatu kegagalan suatu tatanan pilar demokrasi “* Bayang.bayang semu tirani waktu rezim.orde baru dalam konteks tingkatan bingkai reformasi 1998 ,namun nuansa cashing tirani rezim seolah kriminalisasi pressure terkait wajah baru sejarah kelam masa lalu akan.terulang kembali .lni tentunya didalam konteks bentuk tirani gaya baru rezim modern , namun yang lebih halus dan smoth gitu .Dahulu kala dimasa orde baru Polisi dilebur kedalam.institusi ABRI, sehingga kehilangan norma otonomi & .profesionalitasnya .Kini setelah dekade alam reformasi ,gejala gejala serupa anehnya bisa muncul.kembali. lssue pembentukan suatu kementerian Keamanan Nasional ,peleburan konsep RENSTRA: Rencana Strategis signifikan Polri kelembagaan extra ordinary diluar Polri .Polri pun dikatakan absen secara kelembagaan didalam perayaan HUT TNI ke-80 ,pada 5 Oktober kemarin .lni nuansa menunjukkan kooptasi lembut namun suatu manuverbaru terselubung & bermateri ,berpotensi mengembalikan sejarah kelam historical pola lama bahwa keamanan nasional lebih penting manuver di bawah panji bayang bayang Senjata,alamak… !??. *_POLRI LEBIH DULU LAHIR DARI TNI “*________. Sejarah lndonesia mencatat Polri ternyata lebih dulu lahir dari pada TNI
Pada tanggal 19 Agustus 1945.PPKI membentuk Badan Kepolisian Negara Tiga bulan sebelum.TNI lahir & berdiri pada tanggal 5 oktober 1945, Apa artinya itu ??,Bahwa sejak awal Republik ini berdiri pada hakekatnya bentuk lnstitusi pertama yang mengemban amanah luhur untuk menjaga Hukum dan ketertiban rakyat sipil adalah POLRI .Namun paska 1949 ,Menteri negara menggeser ke power kekuasaan ,lebih percaya lagi pada.kekuatan bersenjata dari pada faktor “*Hukum Ditegakkan”* Puncak kulminasinya saat dimasa rezim.orde baru Polri jadi dibawah garis komando ABRI, (Menhankam.Pangab ),Sehingga efektif profesional,proporsional nya Polri kehilangan Jati diri lnstitusinya sebagai pengemban amanah penegak hukum yg hakiki dan keadilan rakyat semesta .. “*REFORMASI YANG TERANCAM “*:___________. Reformasi pada tahun 1998,memulihkan “*Kemandirian Polri “*,melalui TAP.MPR.No.Vl-Vll Tahun 2000 ,dan UU.No 2 Tahun 2002.Tujuannya gambaran sangat jelas untuk memisahkan kinerja integritas,existensi loyalitas,pengabdiannya bagi faktor kekuasaan bersenjata ,alih alih dari penegakkan hukum.Sipil. Namun miris kini narasi gejolak efisiensi terkait tumbuh kembang faktor “*Keamanan.Nasional”*.lni justru membuka peluang ruang pintu baru bagi “*Issue sentral Militeristik Pressure Ruang Publik “*.Dari wacana struktur keamanan gabungan ,hingga pelibatan unsur TNI ,misalkan pula dalam urusan “*SIBER,TERORISME,&.NARKOTIKA “*.Problematika ini semua mendegradasi & mengikis prinsip Civilian soceity Policy. Kajian yang mendasari Sistem Demokrasi Modern . “*POLISI ADALAH WAJAH DEMOKRASI:”* Dalam Sistem lnternasional garis limitnya cukup jelas ,”*The military sistem defends the Nations,The Police defend The People “* Militer TNI , fungsi menjaga kedaulatan diluar,sedangkan Polisi fungsi menjaga hukum & keadilan didalam Negeri .Namun ironisnya jika batasan itu kabur dan rancu .Maka Negara bisa melangkah mundur kebelakang ke era orba “*REPRESIF”* Oleh karena itu setiap upaya untuk mengintegrasikan Polri ke dalam suatu sistem bersenjata ,maka berarti ,hal tersebut mematikan segi.akuntabilitas publik .Kesimpulan Reformasi Kepolisian : POLISI bukanlah suatu alat kekuasaan ,melainkan perpanjangan tangan rakyat dalam hukum ,keadilan yang humanis,akuntabilitas . “*HILANGNYA IDENTITAS POLRI & MELEMAHNYA LEGITIMASI dan RASA KEPERCAYAAN MASYARAKAT “*: Kooptasi terhadap lemahnya kinerja Polri nuansa bukan hanya persoalan struktur tetapi faktor identitas Polisi dan TNI ,kiranya memiliki DNA arah yang berbeda .Polisi itu bekerja dalam disskresi hukum.keadilan ,etika moral dan rasa empaty .TNI bekerja dengan nada tegas “*Perintah,srategis,dan rudal daya paksa !!?? “* Jika kedua fungsi keduanya ini jadi satu dilebur akan terjadi ambivalen “*Gejolak kekacauan “*.Aparat APH, akan kehilangan jatidiri profesional dan arah ,namun bukan sepenuhnya ini wujud penegak hukum keadilan , tetapi juga bukanlah konteks prajurit sejati .Dan ketika faktor identitas profesionalnya ,legitimasi publik ikut anjlog dan runtuh. Padahal seyogyanya Polri itu hidup dari faktor “*Nilai.nilai kepercayaan Publik ,rakyat ,bukanlah dari faktor kekuasan ,dan.kekuatan senjata. “* . “*TNI REVITALISASI ,ATAU PERGESERAN DEMOKRASI YANG REPOSISI “*:Beberapa kalangan menilai Revitalisasi peran TNI adalah bentuk fatamorgana keniscayaan menghadapi ancaman PERANG HIBRIDA ,Namun.jika semua bentuk ancaman dikategorikan gestur faktor. “*KEAMANAN NASIONAL “* yang dikondisikan dengan struktur alam militeristik .Sehingga Supremasi Sipil menjadi kendor bahkan Runtuh tercabik cabik .Polri jangan dipertentangakan karena alat negara Polri bukanlah tandingan TNI ,namun merupakan bentuk kemitraan sejati demi NKRI ,arti harfiah sejajar didalam Sinergitas TNI-POLRI , konteks di dalam.sistem pemerintahan yang demokrasi ,bukan otoritarianisme .Jika timbul immage untuk melemahkan Polri sama saja dengan melemahkan.”

FUNGSI KONTROL SIPIL “* atas segala kekuasaan bersenjata. “*MENEGUHKAN SUPREMASI SIPIL: “* Reformasi Kepolisian harus diposisikan ,bukan sekadar perbaikan dari alat Penjaga Pilar Demokrasi yang hakiki & konstitusionil . Langkah strategis yang harus dipertegas adalah sbb:

(1.) Tegaskan batas batas level. domain TNI-POLRI,didalam National security Frame work yang jelas dan tegas.

(2.).Perkuat Peran pengawasan KOMPOLNAS ,OMBUSMANdan juga peran aktif serta ,IPW.LSM ,UU PERS No.40 th 199,UU.KIP No.14 th 2008 ,seperti pengawasan DPP.GAKORPAN,GWI ,BAKRI ,dan perkuat kinerja sistem audit integritas publik atas kinerja Polri termasuk DIVISI PROPAM ,faktor disiplin dan etika moralitas anggota Bhayangkara sejati demi profesionalitas proporsionalitas,transparansi berkeadilan,akuntabilitas , respons cepat serta humanis “*POLRI YANG PRESISI.

(3.) Bangun semangat GPGO = Good Policing Governance .Polisi ditempatkan sebagai penjaga “*TRUST and TRUTH”*,bukan sekedar cawe cawe PUNGLI & KKN memperkaya diri , sebagai.paradigma the abuse power & demi para oligarkhi sesat untuk penjaga alat kekuasaan.

(4 ).Jadikanlah Polri sebagai momentum benteng integritas Sipil Society ,yang menjaga hukum dan keadilan dari kooptasi kekuatan semu.

(5.) Refleksiksn diri demi membela POLRI ,bukanlah kita membela lnstitusi nya ,melainkan membela marwah idealisme , Roh hukum, keadilan dan pilar demokrasi .karena ketika hukum tunduk kepada senjata ,maka Rakyat hanya bisa menangis pilu tunduk.kepada rasa ketakutan mencekam…..,cam kan itu saudaraku sebangsa dan se tanah air Bravo proviciate Pak Polisi .. ?!!”*

Salam.ASTA CITA Prima Presisi Polri ,menuju Reformasi estetika Kepolisian berkeadilan .Merdeka”*.??!!

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *