Brv.com-Papua Pegunungan, Ratusan warga dari 51 distrik di Kabupaten Yahukimo menggelar aksi protes besar-besaran di Mapolres Yahukimo, menuntut keadilan atas dugaan pembunuhan terhadap seorang warga yang disebut-sebut sebagai adik dari kekasih Viktor Deal. Korban diduga tewas setelah mengalami penyiksaan secara tidak manusiawi di Polsek Dekai Kota.
Massa menuntut Kapolres Yahukimo bertindak tegas dengan mencopot jabatan Kapolsek Dekai Kota serta menonaktifkan enam anggota Polri yang diduga terlibat. Mereka menilai tindakan tersebut melanggar Pasal 28I ayat (4) Undang-Undang Dasar 1945 tentang perlindungan hak asasi manusia dan Pasal 351 KUHP mengenai penganiayaan yang mengakibatkan kematian.
Selain itu, warga juga menyoroti dugaan praktik ilegal lainnya seperti peredaran minuman keras dan prostitusi di Dekai Kota yang disebut-sebut melibatkan oknum aparat. Massa mendesak penegakan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika serta Perda setempat tentang ketertiban umum.
Dalam pernyataannya, tokoh masyarakat Yahukimo mengancam akan melakukan mogok sipil di seluruh Tanah Papua, khususnya di Kabupaten Yahukimo, jika kasus ini tidak diselesaikan secara transparan sesuai hukum dan kode etik Polri.
Aksi tersebut menjadi sorotan publik dan internasional, mengingat keterlibatan aparat dalam dugaan pelanggaran HAM berat. Warga menegaskan, penyelesaian hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu demi memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.