SURABAYA, BERITAREPPPUBLIKVIRAL.COM –
Pelaksanaan Konferensi Cabang (Konfercab) PDI Perjuangan Kabupaten Banyuwangi berlangsung dinamis setelah sejumlah peserta yang merupakan delegasi Pengurus Anak Cabang (PAC) memilih meninggalkan arena sidang.
Aksi tersebut terjadi usai pembacaan rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan terkait susunan kepengurusan DPC periode mendatang.
Dalam forum resmi itu, DPP PDI Perjuangan menetapkan Ana Aniati sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Banyuwangi, didampingi Ficky Septalinda sebagai Sekretaris dan Desi Prakasiwi sebagai Bendahara. Namun, keputusan tersebut memicu respons dari sebagian peserta Konfercab yang menilai proses penetapan tidak sejalan dengan mekanisme penjaringan internal.
Salah satu perwakilan PAC, Selamet Santoso atau yang akrab disapa Mbah Geger, menyampaikan bahwa aksi walk out merupakan bentuk ekspresi kekecewaan, bukan penolakan terhadap otoritas DPP.
“Kami menghormati keputusan DPP, tetapi ada tahapan penjaringan yang menurut kami tidak diakomodasi secara utuh,” kata Mbah Geger saat dikonfirmasi, Minggu (21/12/2025).
Ia mengungkapkan bahwa dalam proses penjaringan awal yang digelar pada September 2025, PAC hanya mengusulkan dua nama calon pengurus, yakni Ficky Septalinda dan Desi Prakasiwi. Nama Ana Aniati, lanjutnya, tidak tercantum dalam hasil usulan tersebut.
“Kalau hasil penjaringan tidak menjadi rujukan, maka muncul pertanyaan soal makna partisipasi PAC dan ranting dalam Konfercab,” ujarnya.
Menurutnya, figur yang direkomendasikan seharusnya memiliki rekam jejak kepartaian yang kuat serta pengalaman dalam mengonsolidasikan kekuatan partai, khususnya di Banyuwangi yang selama ini dikenal sebagai basis PDI Perjuangan.
“Pengalaman dan kontribusi dalam memenangkan partai semestinya menjadi pertimbangan utama demi menjaga soliditas organisasi,” tambahnya.
Sampai berita ini diturunkan, pihak DPP PDI Perjuangan belum menyampaikan pernyataan resmi terkait aksi walk out dan dinamika internal yang terjadi dalam Konfercab PDI Perjuangan Banyuwangi.
(Tim)
