BERITAREPUBLIKVIRAL.COM – Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta menggelar Focus Group Discussion (FGD). Diskusi yang digelar berfokus pada Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan Tindak Pidana Penyelundupan Manusia (TPPM).
Plt. Direktur Jenderal Imigrasi Yuldi Yusman mengatakan, FGD untuk menyatukan pandangan dan merumuskan strategi konkret dalam menanggulangi TPPO dan TPPM.
“Saya yakin dengan kolaborasi lintas sektor dan komitmen bersama, kita dapat menjadikan Imigrasi bukan hanya penjaga perbatasan, tetapi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan negara,” kata Yuldi di Aula Lantai 2 Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta, Kamis, 13 November 2025.
Ia menambahkan, koordinasi lintas instansi dibutuhkan untuk memperdalam strategi pencegahan kejahatan lintas negara. Khususnya, yang berkaitan dengan perdagangan orang dan penyelundupan manusia melalui jalur penerbangan internasional.
Dalam hal ini, Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta memiliki peran vital dalam deteksi dini dan penegakan hukum di bidang keimigrasian.
Serdik Sespimti Polri Johanes Fanny Satria menekankan pentingnya kolaborasi antar instansi dalam mencegah terjadinya praktik perdagangan orang. Termasuk, penyelundupan manusia di wilayah Bandara Soekarno-Hatta.
Karena itu, integrasi data dibutuhkan dalam peningkatan kemampuan petugas. Serta, pola koordinasi yang lebih cepat dan terukur.
“Jika fungsi imigrasi di pintu masuk dan pintu keluar negara tidak diperkuat, maka upaya penanggulangan TPPO dan TPPM akan tertinggal satu langkah di belakang jaringan pelaku,” kata Fanny.
Kegiatan FGD bertema ‘Strategi Penguatan Fungsi Imigrasi Guna Penanggulangan Kejahatan Perdagangan Orang pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta’ itu, dibuka oleh Kepala Kantor Imigrasi Soetta, Galih P. Kartika Perdhana.
( Yudie )
