BANYUWANGI, BERITAREPUBLIKVIRAL.COM –
Mendekati akhir tahun perlu ada evaluasi terkait adanya proyek pembangunan di Banyuwangi. Setidaknya BCW menyoroti ada dua proyek yang anggarannya cukup besar namun rawan tidak terselesaikan di akhir tahun yaitu Revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan proyek pembangunan gedung rawat inap RSUD Genteng. Sabtu (08/11/2025).


Bahkan untuk proyek revitalisasi pasar induk Banyuwangi sudah habis masa waktunya sejak 1 Oktober 2025 hingga sampai sekarang tidak terselesaikan dan diberikan masa perpanjangan maksimal 50 hari dengan denda perharinya kurang lebih sebesar Rp. 9 jutaan.
Proyek yang dikerjakan PT. Lince Formauli Raya tersebut dananya diperoleh hibah dari pusat yaitu dari Kementerian PUPR dengan sekema multi years dalam arti pengerjaan selama dua tahun anggaran yaitu dimulai 2 Oktober tahun 2024 sampai 1 Oktober 2025, menelan anggaran sebesar Rp. 152 Miliar.
Adapun untuk potensi proyek tidak selesai lainnya adalah proyek pembangunan gedung rawat inap RSUD Genteng. Sebab hingga hampir pertengahan Nopember ini proyek masih berjalan belum mencapai 90%.
Proyek ini dananya dari pusat yaitu anggaran DAK yang besarnya Rp. 14 Miliar. Kontraktornya dari luar daerah Banyuwangi bernama CV. Pandan Arum dari Kota Probolinggo.
Keterangan yang ada di papan nama proyek tidak mencantumkan penjelasan tentang tanggal berapa proyek dimulai dan masa berakhirnya, hanya disebut masa pengerjaan selama 150 hari.
Masruri ketua BCW (Banyuwangi Corruption Watch) menyatakan ” Proyek yang terancam tidak selesai pada waktunya biasanya berakhir proyek tidak terselesaikan diakhir tahun, dan itu merugikan keuangan negara”.
“Seharusnya pemerintah lebih selektif terhadap rekanan penyedia barang dan jasa agar tidak semakin banyak proyek proyek tidak terselesaikan di Banyuwangi dikarenakan kontraktor nakal yang tidak bertanggungjawab” imbuh Masruri.

Sebab sebagaimana yang diberitakan sebelumnya di media ini bahwa Kabupaten Banyuwangi banyak proyek proyek yang tidak terselesaikan dan itu telah merugikan keuangan negara seperti proyek pembangunan Masjid Babussalam milik Pemda Banyuwangi, proyek Puskesmas Pesanggaran dan Sumberagung ,proyek RSUD Blambangan, dan lain lain Sehingga perlu ada evaluasi dari tahun ke tahun agar anggaran milik rakyat ini tidak banyak terbuang sia-sia karena praktek praktek kotor dalam pembangunan.
(Tim).

