Dusun Gumukagung Gintangan, Peringatan Hari Santri Nasional 2025.

BANYUWANGI, BERITAREPUBLIKVIRAL.COM –

Memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Warga Dusun Gumukagung Desa Gintangan Kecamatan Blimbingsari Kabupaten Banyuwangi menyelenggarakan rangkaian acara meriah bertajuk “Memperkuat Kembali Jati Diri Serta Peran Santri Untuk Tegaknya Agama dan Kemaslahatan Bangsa.”

Acara tersebut dilaksanakan pada Selasa malam (21/10/2025) dengan menggelar Pawai Oncor-oncoran, adapun peserta Pawai Oncor-oncoran adalah Santri di beberapa TPQ, Santri Pondok Pesantren, Santri Langgaran, Jamaah Tahlil Mushola, Komunitas Sepeda Ontel, Para Pemuda, serta Para Jajaran Pengurus dan Banom NU yang berada di Dusun Gumukagung. Para peserta pawai berkumpul dan bersiap sejak pukul 18.00 WIB dengan semangat tinggi dan antusiasme yang terpancar dari wajah masing-masing peserta. acara tersebut diawali dengan Pawai Oncor-oncoran dan dilanjutkan Atraksi Grup Kuntulan, grup Drumband dan ditutup dengan Pembacaan Sholawat oleh Rois Syuriah NU ranting Gumukagung di Masjid Jami’ Sayidah Fatimah.

Jalan sepanjang rute kirab tampak ramai dipenuhi oleh santri, guru, serta masyarakat sekitar yang ikut menyaksikan dan memberikan dukungan. Berbagai jenis oncor, lampu stik, bendera dan atribut khas Nahdlatul Ulama berwarna-warni, grup Terbang Kuntulan, Hadrah dan Juga Drumband mengiringi langkah para peserta, menambah suasana semakin hidup dan penuh kegembiraan.

rute yang diambil pada pawai Oncor-oncoran ini jaraknya kurang lebih 1,5km dari Pertigaan Sumberan Arah ke Bomo dan Finish berada di Masjid Jami’ Sayidah Fatimah Apollo, Jarak yang tergolong lumayan jauh tidak menyurutkan semangat para peserta Pawai.

“Acara ini tidak hanya santri yang di TPQ dan Ponpes Saja tapi juga ada beberapa komunitas dan Jamaah Tahlil Mushola, dan juga melibatkan Pengurus Ranting NU serta banom (badan otonom) seperti Muslimat NU, IPNU/IPPNU, GP Ansor, Fatayat NU, Pagar Nusa dan juga melibatkan Pemuda GAB (Gumuk Agung Bersatu)” ujar Pengasuh TPQ Al-Hidayah 2 Gumuk Agung, Ustadz Andik Rudiyono.

Kehadiran seluruh unsur ini menunjukkan soliditas dan sinergi yang kuat dalam mendorong peran santri sebagai agen perubahan dan penjaga nilai-nilai keislaman.

Menurut salah satu Wali Santri TPQ Al-Hidayah 2 Gumuk Agung Ibu Wiwik menyebutkan jika Pawai Oncor-oncoran ini bukan hanya bentuk perayaan pada peringatan hari-hari Islam saja, tapi ini adalah bentuk nyata dalam menjaga tradisi turun-temurun para leluhur kita dalam mensyukuri atas nikmat yang diberikan Allah SWT dan sebagai sarana untuk mempererat hubungan masyarakat.

Acara ini juga bukan sekedar perayaan, melainkan upaya edukatif yang menargetkan para santri dari Usia PAUD atau Qiroati hingga Para Santri yang sudah Dewasa untuk memahami nilai nilai yang ada pada peringatan Hari Santri Nasional, “Imbuhnya”.

Melalui pendekatan para Ustadz dan Ustadzah, para peserta didorong mengenal sejarah dan kontribusi santri terhadap pembentukan bangsa Indonesia. Semangat penguatan jati diri santri sangat relevan dalam menjaga nilai-nilai agama sekaligus memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.

Hari Santri Nasional sendiri diperingati setiap tanggal 22 Oktober sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa para santri dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa serta peran strategis mereka dalam kehidupan beragama dan sosial.

Semarak Hari Santri Nasional 2025 di Dusun Gumukagung Desa Gintangan menjadi bukti nyata bagaimana komunitas lokal dapat menjaga dan memperkuat warisan keagamaan, budaya, dan pendidikan. Melalui kegiatan positif seperti ini, generasi muda santri diharapkan semakin sadar akan peran mereka dalam menjaga agama sekaligus memajukan bangsa.

Post Comment

Logo Berita Republik Viral
Redaksi | Kode Etik Jurnalistik | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Kontak | Dasar Hukum
PT. Indomedia Domain Rakyat Facebook Instagram YouTube TikTok