Berita Republik Viral Jakarta

Berdasarkan data Bapanas per Senin pukul 10.40 WIB, harga cabai rawit merah turun menjadi Rp45.558 per kilogram (kg) dari sebelumnya Rp46.221 per kg. Adapun bawang merah bertahan di angka Rp38.036 per kg, sama dengan posisi harga sehari sebelumnya.
Di sisi lain, beras premium justru naik ke Rp16.133 per kg dari Rp15.941 per kg. Sementara itu, beras medium sedikit terkoreksi di level Rp13.975 per kg, dan beras program SPHP turun tipis ke Rp12.486 per kg.
“Fluktuasi harga ini dipengaruhi oleh dinamika pasokan serta pola distribusi di lapangan,” ujar seorang pejabat Bapanas yang enggan disebut namanya.
Beberapa komoditas lain juga mencatat perubahan harga:
- Jagung pakan ternak: Rp6.557 per kg (turun dari Rp6.657)
- Kedelai biji kering impor: Rp10.690 per kg (turun tipis dari Rp10.694)
- Bawang putih bonggol: Rp37.122 per kg (sedikit turun dari Rp37.148)
- Cabai merah keriting: Rp57.911 per kg (turun dari Rp58.292)
- Cabai merah besar: Rp48.999 per kg (turun dari Rp50.301)
Untuk protein hewani, daging sapi murni berada di Rp134.568 per kg, turun tipis dari Rp134.931. Sementara daging ayam ras naik ke Rp38.709 per kg, dan telur ayam ras juga meningkat ke Rp30.216 per kg.
Adapun harga gula konsumsi naik menjadi Rp18.134 per kg, dan minyak goreng kemasan ikut terdorong ke Rp21.128 per liter. Namun, harga minyak goreng curah turun ke Rp17.377 per liter dan merek Minyakita juga melemah ke Rp17.400 per liter.
Produk Lain yang Terdampak
Kenaikan harga juga terjadi pada tepung terigu curah yang naik ke Rp9.933 per kg, sementara tepung terigu kemasan justru turun tipis ke Rp13.106 per kg.
Sementara itu, harga ikan memperlihatkan tren naik, seperti ikan kembung Rp42.559 per kg (dari Rp41.310), ikan tongkol Rp35.420 per kg (dari Rp34.216), dan ikan bandeng Rp36.039 per kg (dari Rp34.460).
Untuk kebutuhan sehari-hari lainnya, garam konsumsi berada di Rp11.538 per kg, sedikit turun dari Rp11.615. Sedangkan daging kerbau beku impor turun ke Rp104.464 per kg, dan daging kerbau segar lokal masih tinggi meski terkoreksi ke Rp140.000 per kg.
Seorang analis pangan menyebut, pergerakan harga ini perlu terus dipantau karena menjelang akhir tahun biasanya permintaan masyarakat meningkat. “Stabilitas harga sangat penting, bukan hanya untuk konsumen, tapi juga petani dan pelaku usaha kecil.