Berita Republik Viral
Jakarta, 02 Oktober 2025

Beritarepublikviral.com – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tengah menelusuri aliran dana dalam kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di PT Bank BJB yang diduga terkait dengan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK). Lembaga antirasuah bahkan telah memantau pergerakan harta keluarga RK.
“Pendalaman aliran uang bukan hanya terhadap keluarganya (Ridwan Kamil). Kalau terkait keluarga sudah kita lakukan,” ungkap Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).
Aset Keluarga dalam Pantauan PPATK
Asep menjelaskan bahwa KPK sudah mengantongi sejumlah data mengenai kekayaan keluarga Ridwan Kamil. Koordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga dilakukan untuk memantau arus keluar-masuk dana.
“Ya tentu termasuk dengan PPATK, kita lihat cash flow, pergerakan uangnya, dan lain-lain, termasuk yang terkait keluarga,” ujar Asep.
Lima Tersangka dan Kerugian Negara Rp222 Miliar
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan lima tersangka, antara lain:
- Eks Dirut BJB Yuddy Renaldi
- Divisi Corsec BJB Widi Hartono
- Pengendali Agensi Antedja Muliatana & Cakrawala Kreasi Mandiri, Ikin Asikin Dulmanan
- Pengendali Agensi BSC Advertising & WSBE, Suhendrik
- Pengendali Agensi CKMB & CKSB, Sophan Jaya Kusuma
Penggeledahan juga dilakukan di beberapa lokasi, termasuk rumah pribadi Ridwan Kamil dan kantor pusat Bank BJB di Bandung. Dari penggeledahan tersebut, penyidik menyita dokumen penting terkait kasus dugaan rasuah.
KPK menyebut kerugian negara mencapai Rp222 miliar dari total dana Rp409 miliar yang dialokasikan Bank BJB untuk iklan pada periode 2021–2023.
Dana iklan tersebut digelontorkan ke enam perusahaan, yakni:
- PT CKMB: Rp41 miliar
- PT CKSB: Rp105 miliar
- PT AM: Rp99 miliar
- PT CKM: Rp81 miliar
- PT BSCA: Rp33 miliar
- PT WSBE: Rp49 miliar
Menurut KPK, penunjukan agensi iklan tidak melalui mekanisme pengadaan barang dan jasa yang sesuai aturan, sehingga menimbulkan selisih pembayaran yang merugikan keuangan negara.
“Prinsipnya, proses pengadaan harus transparan dan sesuai aturan. Dari indikasi awal, ada penyimpangan yang mengakibatkan kerugian besar,” kata Asep.
Kasus Masih Bergulir
KPK memastikan penyidikan akan terus diperluas untuk mengungkap aliran dana secara menyeluruh, termasuk potensi keterlibatan pihak lain. Publik kini menanti langkah lanjutan KPK apakah keluarga Ridwan Kamil akan dipanggil sebagai saksi atau tidak.
Kasus ini menjadi sorotan tajam, mengingat nilainya yang fantastis serta melibatkan nama besar di Jawa Barat.
Baca berita hukum & politik terkini lainnya hanya di beritarepublikviral.com