BANYUWANGI, BERITAREPUBLIKVIRAL.COM –
Aktivitas Tambang Galian C Diduga berlangsung di pinggiran area persawahan warga yang terletak didesa Watukebo Blimbingsari, Kabupaten yang tepatnya lagi didepan RTH Watukebo atau dibelakang SDN 1 Watukebo Blimbingsari Banyuwangi hari Senin (29/09/2025).
Kegiatan tersebut menimbulkan keresahan masyarakat karena dianggap dapat mengganggu ekosistem pertanian dan merusak sumber penghidupan petani,”ujar salah satu warga yang namanya tidak mau dipublikasikan.
Lanjut warga itu menyebutkan bahwa keberadaan galian C di dekat sawah sangat berisiko, Selain menurunkan kualitas tanah, galian C juga dikhawatirkan memicu longsor, mengganggu saluran irigasi, bahkan berpotensi merusak sumber air yang biasa digunakan petani untuk mengairi lahan.
“Kalau tanah di pinggir sawah terus digali, nanti lama-lama sawah bisa amblas. Air irigasi juga bisa terputus. Kami khawatir hasil panen akan terganggu,” ujarnya
Aktivitas galian C di kawasan persawahan ini juga berpotensi menimbulkan dampak lingkungan lebih luas, seperti meningkatnya debu, kebisingan, hingga kerusakan akses jalan akibat lalu lintas kendaraan pengangkut material.
Pertambangan pasir dan batu ilegal diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba). Pasal 158 UU ini mengatur sanksi pidana bagi pelaku pertambangan tanpa izin, yaitu penjara maksimal 5 tahun dan denda maksimal Rp100 miliar.
Warga berharap pemerintah khususnya Pemkab Banyuwangi bersama Aparat APH segera turun tangan untuk melakukan pengecekan di lapangan. “Kalau memang tidak ada izin, sebaiknya segera dihentikan sebelum lahan pertanian kami rusak,” tegas warga lainnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak penambang inisial *KK* Belum memberikan keterangan resmi terkait keberadaan tambang galian C di lokasi tersebut.
(Tim).
